Kesibukan di pagi hari
ini membuat aku trinspirasi menulis sesuatu. Tentunya setelah semua pekerjaan
rumah selesai.
“ Haha udah besar masih bawa bekal kaya anak TK aja luh.”
Ucap salah seorang teman sekolahku saat di sekolah dulu saat aku menolak
ajakannya makan siang di kantin sekolah.
Mungkin mereka belum
terbiasa membawa bekal kesekolah, padahal di Jepang, Cina banhkan Korea.
Seluruh siswa membawa makanan bekal alias bento masing – masing ke sekolah,
bahkan ada yang rela bangun pagi buta untuk membuat bento.
Kalianpun pasti pernah
mendengar kata BENTO?’ yang jelas bukan
judul lagunya Iwan Fals yang Nyeleneh itu, lho! Dalam bahas jepang bento berarti makanan siang
Di Jepang, Cina
banhkan Korea Sejak TK sudah
di biasakan membawa bento ke sekolah. Orang dewasapun demikian. Bento biasanya berisikan makanan olahan
sendiri dan juga makanan beku yang hanya butuh beberapa menit di panaskan saja di Microware
atau Penggorengan.
Isian bento biasanya
di kemas dalam kotak – kotak yang banyak di jual di toko – toko, bervariasi tergantung kebutuhan dan juga
musim.
Kotak bento beraneka
bentuk tokoh kartun untuk anak yang masih kecil, kotak yang besar dan bervolume
bnayak untuk para pria atau juga yang ‘langsing’
bervolume kecil untuk para wanita.
Tempat bento untuk
musim dingin juga ada. Kita bisa mengisi nasi atau sup yang akan tetap hangat
selama 2 – 4 jam ke depan. Wadah lauk pauk beserta asesorisnya juga sengat
menarik. Terutama untuk anak – anak kecil. Buat orang Jepang penyajian makanan
adalah hal yang paling penting selain cita rasa masakan rasa tertentu. Ada
beberapa warna sayur yang di anjurkan untuk di sajikan. Yaitu merah, kuning,
hijau dan oranye. Jadi sebisa mungkin keempat unsur tersebut harus ada di dalam
isian bento. Tentu karena kandungan vitamin yang ada di dalamnya. Himbauan itu
biasanya di sebabkanpara guru untuk orang tua muridnya.
Nais adalah makanan
utama seperti umumnya negara – negara Asia lainya. Orang jepang amat sangat
menyukai nasi. Salah satunya adalah Onigiri
(nasi kepal/rice ball)
yang sering jadi andalan untuk hiasan bento.
Selain indah
bentuknya, hemat tempat juga bisa mengenyangkan. Entah mengapa kalau makan nasi
bisa semangkuk saja sudah terasa kenyang. Tapi, bisa habis 2 – 3 buah kalau
makan onigiri. Padahal ukuran sebuah onigiri itu sama dengan semangkuk nasi,
lho! Selain nasi ada juga yang mengisi dengan mie dan roti.
Sayuran dan lauk
paukpun beragam tergantung selera seperti ikan, daging, telur dan sosis. Para
ibu biasanya membuat sebuah kerajinan tangan atau prakarya. Hingga terkadang
harus mencari di tokok buku yang menjual majalah tantang penyajian bento yang
unik, canti dan menarik. Misalnya seperti Hello Kitty,
Doraemon atau tokoh – tokoh kartun lain yang di gemari.
Tentu tujuannya adalah
supaya anak – anak bisa lahap memakan dan mau menyantap sayuran yang sering
enggan mereka sentuh.
Bento juga di jual di
super market kok, di toko – toko di jalanan Jepang. Saat jam makan siang tiba
selalu ramai di serbu oleh para pegawai kantor atau pekerja lain yang tak
sempat membuat sendiri di rumahnya. Hnayanyapun macam – macam dan pastinya
mencakup kantong. Ada bento murmer, murah tapi sehat seharga 250 – 300 yen. Tetapi biasanya itu porsi
untuk wanita, ya. Rata – rata harga bento di supermarket berkisar 500 yen–an.
Ya, pastinya masih lebih mahal di bandingkan kalau membuat sendiri.
Saat musim semi,
menikmati bento di taman menjadi suatu hal yang sangat dinantikan an di minati.
Para murid Tk pun biasanya selalupunya banyak acara banyak acara jalan – jalan
ke tempat terbuka lalu berpiknik bersama, makan siang dengan bento yang di
bawakan oleh ibunya masing – masing.
Bento memang hemat dan sehat. Apakah sobat mau
membuat bento sendiri? (kalau aku, sering banget)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar