Jumat, 01 Maret 2013

BENTO!



Kesibukan di pagi hari ini membuat aku trinspirasi menulis sesuatu. Tentunya setelah semua pekerjaan rumah selesai.
Haha udah besar masih bawa bekal kaya anak TK aja luh.” Ucap salah seorang teman sekolahku saat di sekolah dulu saat aku menolak ajakannya makan siang di kantin sekolah.
Mungkin mereka belum terbiasa membawa bekal kesekolah, padahal di Jepang, Cina banhkan Korea. Seluruh siswa membawa makanan bekal alias bento masing – masing ke sekolah, bahkan ada yang rela bangun pagi buta untuk membuat bento.
Kalianpun pasti pernah mendengar kata BENTO?’ yang jelas bukan judul lagunya Iwan Fals yang Nyeleneh itu, lho! Dalam bahas jepang bento berarti makanan siang
Di Jepang, Cina banhkan Korea  Sejak TK sudah di biasakan membawa bento ke sekolah. Orang dewasapun demikian. Bento biasanya berisikan makanan olahan sendiri dan juga makanan beku yang hanya butuh beberapa menit di panaskan saja di Microware atau Penggorengan.

Isian bento biasanya di kemas dalam kotak – kotak yang banyak di jual di toko – toko, bervariasi tergantung kebutuhan dan juga musim.
Kotak bento beraneka bentuk tokoh kartun untuk anak yang masih kecil, kotak yang besar dan bervolume bnayak untuk para pria atau juga yang ‘langsing’ bervolume kecil untuk para wanita.

Tempat bento untuk musim dingin juga ada. Kita bisa mengisi nasi atau sup yang akan tetap hangat selama 2 – 4 jam ke depan. Wadah lauk pauk beserta asesorisnya juga sengat menarik. Terutama untuk anak – anak kecil. Buat orang Jepang penyajian makanan adalah hal yang paling penting selain cita rasa masakan rasa tertentu. Ada beberapa warna sayur yang di anjurkan untuk di sajikan. Yaitu merah, kuning, hijau dan oranye. Jadi sebisa mungkin keempat unsur tersebut harus ada di dalam isian bento. Tentu karena kandungan vitamin yang ada di dalamnya. Himbauan itu biasanya di sebabkanpara guru untuk orang tua muridnya.

Nais adalah makanan utama seperti umumnya negara – negara Asia lainya. Orang jepang amat sangat menyukai nasi. Salah satunya adalah Onigiri (nasi kepal/rice ball) yang sering jadi andalan untuk hiasan bento.

Selain indah bentuknya, hemat tempat juga bisa mengenyangkan. Entah mengapa kalau makan nasi bisa semangkuk saja sudah terasa kenyang. Tapi, bisa habis 2 – 3 buah kalau makan onigiri. Padahal ukuran sebuah onigiri itu sama dengan semangkuk nasi, lho! Selain nasi ada juga yang mengisi dengan mie dan roti.

Sayuran dan lauk paukpun beragam tergantung selera seperti ikan, daging, telur dan sosis. Para ibu biasanya membuat sebuah kerajinan tangan atau prakarya. Hingga terkadang harus mencari di tokok buku yang menjual majalah tantang penyajian bento yang unik, canti dan menarik. Misalnya seperti Hello Kitty, Doraemon atau tokoh – tokoh kartun lain yang di gemari.

Tentu tujuannya adalah supaya anak – anak bisa lahap memakan dan mau menyantap sayuran yang sering enggan mereka sentuh.
Bento juga di jual di super market kok, di toko – toko di jalanan Jepang. Saat jam makan siang tiba selalu ramai di serbu oleh para pegawai kantor atau pekerja lain yang tak sempat membuat sendiri di rumahnya. Hnayanyapun macam – macam dan pastinya mencakup kantong. Ada bento murmer, murah tapi sehat seharga  250 – 300 yen. Tetapi biasanya itu porsi untuk wanita, ya. Rata – rata harga bento di supermarket berkisar 500 yen–an. Ya, pastinya masih lebih mahal di bandingkan kalau membuat sendiri.

Saat musim semi, menikmati bento di taman menjadi suatu hal yang sangat dinantikan an di minati. Para murid Tk pun biasanya selalupunya banyak acara banyak acara jalan – jalan ke tempat terbuka lalu berpiknik bersama, makan siang dengan bento yang di bawakan oleh ibunya masing – masing.
Bento memang hemat dan sehat. Apakah sobat mau membuat bento sendiri? (kalau aku, sering  banget)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar