Sabtu, 23 Februari 2013

Langkah - Langkah

Sebelum kita memutuskan bicara (atau menulis), maka berikut hal-hal yang perlu diperhatikan:

1. Berikan jeda atau jarak waktu. Penting sekali selalu memiliki 'momen kebijaksanaan'. Apa itu momen kebijaksanaan? Waktu yang kita butuhkan untuk berpikir ulang apakah benar2 akan bicara/menulis, atau memutuskan diam saja. Jangan biasakan, lebih cepat mulut bicara dibanding otak berpikir; atau lebih cepat tangan mengetik sesuatu dibanding otak berpikir.

2. Pastikan apa yang akan kita bicarakan/tulis itu bermanfaat. Penting sekali memikirkan setidaknya dua kali, lantas memperoleh keyakinan yang cukup, apakah apa yang akan kita sampaikan/tuliskan itu bermanfaat atau tidak. Selalu ingat nasehat orang tua: bicara yang baik, jika tidak baik, lebih baik diam.

3. Menaikkan kadar sensitifitas. Jika kita bicara dengan diri sendiri di depan cermin, atau menulis diary untuk konsumsi sendiri, tentu bebas saja mau bicara/menulis apapun. Tidak ada yang melarang. Ini juga termasuk saat kita menulis di blog, facebook, twitter profile sendiri, sah-sah saja mau menulis apapun--sepanjang tidak melanggar norma dan kaidah umum. Tetapi saat kita melangkah satu langkah saja di luar lingkaran tersebut, kita masuk ke wilayah orang lain/rumah orang lain, maka segera naikkan kadar sensitifitas. Semakin terlatih, maka semakin baik kita memahami sopan santun bicara/menulis di wilayah orang lain. Apakah orang lain terganggu atau tidak. Apakah pembicaraan ini serius atau bergurau. Dan berbagai daftar pertanyaan membantu lainnya.

4. Selalu berlatih menahan diri. Ada hal-hal yang sebenarnya sudah sama-sama tahu, tapi tetap saja dibicarakan/dikomentari. Ada hal-hal yang sebenarnya sudah terang benderang, tapi tetap saja dibahas. Itu kebiasaan buruk. Cobalah selalu untuk menahan diri. Ada banyak diskusi, perdebatan mubazir karena hal ini. Dan itu sama sekali tidak memberikan manfaat bagi siapapun--kecuali memuaskan nafsu bicara/komen. Jadi, selalulah berlatih menahan diri.

5. Nah, yang terakhir, jangan habiskan waktu hanya untuk bicara atau menulis. Ada banyak pekerjaan yang menunggu di luar sana. Kecuali kalau kita penyiar radio, notulen rapat/sidang, dan profesi lainnya yang memang mewajibkan bicara atau menulis.\



Selamat mempraktekan ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar